Tanya-Jawab dengan Narasumber WAG-G
Dalam WAGinar (WAG Seminar), admin mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada nrasumber lewat WA pribadi. Lalu setelah dijawab, pertanyaan berikut jawaban diposting di grup. Anggota grup dipersilahkan unuk mengajukan pertanyaan lain, memepertanyakan jawaban serta mendiskusikannya.
Dengan Marcello Stanley, Google Certified Innovator.
'Pengalaman Menuju Google Certified Innovator'
WAGinar 27 Agustus 2017
1. Tolong ceritakan kok Bpk bs jadi Google Certified Innovators,tahapannya apa aja?Awalnya gimana?
Ada tiga tahapan besar menjadi Google Certified Innovator:
a. Lulus ujian Google Certified Educator Level 2
b. Mengirim aplikasi untuk mengikuti program Google for Education Certified Innovator dimana kita harus mengirimkan visi dan ide inovasi kita untuk dunia pendidikan.
c. Jika diterima di point b, harus hadir di Innovation Academy yang berlangsung 3 hari lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan proyek inovasi dan mentoring selama setahun.
2.Acara kemarin yang di kantor Google,itu acara apa ya?
Kalau acara yang kemarin, Google Geo Outreach program. Acara kemarin adalah kelanjutan dari Google Geo Sydney yang dihadiri Steven Sutantro. Acara ini juga bagian dari beragam acara pendidikan dan pelatihan yang diadakan Google.
Kita beruntung bahwa Indonesia, Malaysia dan Thailand sepertinya jadi negara2 pertama yang merasakan pelatihan Google Geo untuk mendalami geo apps, seperti Google Earth, Tourbuilder, Streetview, Expedition, Earth Engine, dan Open Data Kit.
3.Kegunaan topik2 yang disampaikan di acara nomor 2,apa ya?
Waaah banyak.
Dikelas saja ada berbagai cara untuk menggunakannya seperti yang sudah dishare oleh Bu Sally, Pak Suparman, Ibu Makrukh, Pak Abu, Pak Jeffry, Pak Dwi, Pak iwan, Pak Idwan, Pak Gusman, Bu Pau, Pak Craig dll dll. (DAN ibu Meicky tentunya :P )
Saya rasa kita semua sebenarnya punya jiwa penjelajah dan jiwa petualang. Demikian juga dengan murid-murid kita. Jika kita menggunakan perangkat yang memampukan mereka menjelajah dunia dengan berbagai cara, maka hal ini bisa menjadi taktik pemikat dikelas (engagement tactic).
Set perangkat Google Geo ini juga amat baik untuk membantu pengertian yang lebih mendalam karena kita bisa melihat sebuah informasi sesuai konteks ruang dan waktu.
4. Acara Google yang di Sydney, itu acara apa ya?
Resminya disebut sebagai Innovation Academy. Tim mereka sendiri menyebutkan acara tersebut sebagai salah satu acara professional development paling lama didunia karena sudah dilakukan 44 kali (44 cohort) selama 10 tahun terakhir di 53 negara.
Isinya bermacam-macam tapi umumnya dibagi dua menjadi Sparks dan Sprints.
Spark memberi ide maupun motivasi. Dalam berbagai sesi sparks, ada Googler yang sharing tentang nilai-nilai Google dan teknologi baru (hint: AR will be HUGE). Juga ada Sparks dari coaches yang lebih bersifat motivasional maupun tehnik.
Sprints diisi kegiatan yang harus dilakukan dengan cepat. Topik besarnya dalam Sprints seputar Design Thinking.
Design Thinking ini merupakan anak dari bidang design produk dan arsitektur yang menempatkan kebutuhan pengguna sebagai landasan.
5.Hal2 apa dari acara nomor 4 yang bisa diterapkan di kelas?
Design thinking approach sendiri bisa amat berguna untuk menggali kurikulum dan lesson plan/RPP agar kita dapat menggali aktivitas yang sesuiai dengan siswa-siswa kita. Tentunya design thinking ini juga bisa digunakan merancang program kegiatan sekolah.
Dalam berbagai sesi design thinking ini kita juga dibekali dengan tehnik menggali ide, tehnik memberi masukan, tehnik "gagal dengan cepat". Semuanya bisa dipakai dalam proses belajar didalam dan luar kelas.
Saya sendiri amat suka dengan cara Google dan coach mengatur waktu dan kecepatan 20-an sesi yang amat padat tapi tetap seru dan memikat hingga akhir.
Mereka selalu memecah sesi menjadi sesi yang cukup pendek sehingga kita pikiran kita tetap aktif.
Saya juga suka dengan Google Value yang ini: Think Big. Start Small. Fail Fast
Sangat bisa dipakai dimana mana.
6.Hal apa yang bagus2 yang Bpk dapat selama bergabung dengan guru2 Google?
Mereka semua amat mudah sharing.
Dalam sesi penggalian ide, mudah sekali mereka saling "hey ini saya ada resource yang kamu mungkin bisa pakai" lalu mereka mengirim link, video, atau sumber-sumber lainnya.
Banyak diantara mereka yang penuh inisiatif. Banyak yang langsung bertindak dan ambil tanggung jawab, bahkan dari sebelum bertemu di Innovation Academy.
Dalam bercakapan, mereka jugamenghadapi tantangan ini itu yang mirip dengan di Indonesia, tapi ya mereka memutuskan gak mau tinggal diam dan mereka bertindak.
Mereka tidak malu bertanya. Dalam sesi tehnikal maupun dalam chat, mereka gak sungkan tanya dan minta ide.
7.Untuk yang gaptek, biar bisa kayak Bpk dan temen2 Bpk yang aktif di Google,mulainya mesti gimana ya?
Amati, Tanya, Tiru, Modifikasi :D
Own the learning process bu :D
Pilih yang menarik apa, lalu dipelajari dan tanya-tanya. Think Big Start Small. Kalau semua sekaligus nanti kelelep.
Coba dipraktekan dibidang yang disukai, lalu dimodifikasi sesuka kita.
Sharing dan Feedback dengan sesama teman belajar sangat membantu juga untuk kita berkembang lebih cepat.
Kalau ada waktu lenggang 3 jam dan koneksi internet, ambil Google Certified Educator Exam . Gak ada orang gagal dalam GCE Exam, adanya dapat sertifikat atau belajar 11 cara mengaplikasikan Google Apps dalam konteks sekolah.
Gak pakai Google Apps? hampir pasti pakai Microsoft, ada program MIE yang juga penuh sumber daya gratis.
Gak bisa Inggris, ada Google Translate :D
Gak sempurna tapi cukup untuk menerangkan
Gimana? Yuk Mulai! :D